Museum Penis Islandia
Daftar isi
Panduan Lengkap Museum Penis Islandia
Museum Penis Islandia(Museum Falologi IslandiaMuseum Studi Penis Islandia, juga dikenal sebagai Museum Studi Penis Islandia, adalah satu-satunya museum di dunia yang didedikasikan untuk koleksi, penelitian, dan pameran ilmu penis.penisMuseum ini menyimpan berbagai pameran terkait. Terletak di pusat kota Reykjavik, ibu kota Islandia, museum ini memamerkan lebih dari 300 spesimen penis dari berbagai mamalia, beserta pameran seni dan budaya terkait. Museum ini tidak hanya...IslandiaObjek wisata unik ini juga dianggap sebagai tempat unik yang memadukan sains, pendidikan, dan humor. Museum ini berawal dari minat pribadi seorang guru sejarah dan secara bertahap berkembang menjadi institusi budaya yang terkenal secara global.

Pengenalan dan Latar Belakang Museum
Museum Falik Islandia didirikan pada tahun 1997 oleh Sigurður Hjartarson, seorang guru sejarah dan bahasa Spanyol yang mulai mengoleksi spesimen falik pada tahun 1974 setelah menerima penis banteng sebagai hadiah bercanda dari seorang kolega. Museum ini awalnya berlokasi di kota Húsavík di utara Islandia, kemudian pindah ke Reykjavik untuk menarik lebih banyak pengunjung. Pada tahun 2020, museum ini diperluas ke lokasinya saat ini, memperluas areanya tiga kali lipat dan menambahkan pameran interaktif serta restoran bertema. Misi museum ini adalah untuk memajukan studi ilmiah falologi, sebuah bidang interdisipliner yang mencakup biologi, seni, psikologi, dan sejarah budaya. Menurut situs web resmi museum, museum ini bertujuan untuk mendorong orang-orang mengeksplorasi subjek ini secara serius dan ilmiah, serta menghindari interpretasi yang vulgar.
Koleksi museum mencakup spesimen penis dari semua mamalia asli Islandia, serta sumbangan dari luar negeri. Pameran yang dipamerkan tidak hanya mencakup spesimen biologis, tetapi juga penis "tak kasat mata" dari cerita rakyat (seperti penis peri dan troll), dan benda-benda turunan seperti kap lampu dan patung seni. Museum ini memiliki basis pengunjung yang beragam; laporan menunjukkan bahwa pengunjung 60% sebagian besar perempuan, menunjukkan pendekatan yang lebih edukatif daripada sekadar hiburan. Profil internasional museum ini semakin diperkuat oleh film dokumenter Kanada "The Final Member", yang berfokus pada pencarian spesimen manusia.

Sejarah dan Periode Waktu
Perkembangan museum dapat dibagi menjadi beberapa periode penting, mulai dari koleksi pribadi hingga objek wisata global. Tabel berikut menyajikan periode waktu dan peristiwa utama untuk memudahkan referensi:
| Periode waktu | Peristiwa dan Perkembangan Besar | Penyebab dan akibat |
|---|---|---|
| 1974-1996 | Sigurður Hjartarson mulai mengumpulkan spesimen, dimulai dengan penis sapi dan spesimen paus, mengumpulkan sekitar 62 pameran. | Apa yang dimulai sebagai minat pribadi dan lelucon secara bertahap berubah menjadi koleksi sistematis penis mamalia asli Islandia, yang menjadi dasar bagi sebuah museum. |
| 1997-2003 | Museum ini resmi dibuka di Húsavík, memamerkan 62 spesimen, termasuk karya seni dan barang-barang praktis. | Sebagai museum penis pertama di dunia, museum ini menarik minat banyak orang lokal yang penasaran, tetapi jumlah pengunjungnya terbatas; tujuannya adalah untuk mempromosikan penelitian penis. |
| 2004-2010 | Museum telah dipindahkan ke pusat kota Reykjavik, dan jumlah pameran telah meningkat menjadi sekitar 280, termasuk spesimen asing baru. | Lokasinya lebih strategis, sehingga menarik lebih banyak wisatawan; menggabungkannya dengan wisata menonton ikan paus akan meningkatkan eksposurnya. |
| 2011-2012 | Setelah memperoleh spesimen manusia pertamanya (dari donor berusia 95 tahun Pall Arason), Sigurður pensiun dan putranya Hjörtur mengambil alih. | Selesainya koleksi mamalia Islandia yang lengkap menyebabkan lonjakan pengunjung; peluncuran film dokumenter "The Final Member" menarik perhatian media internasional. |
| 2013-2019 | Pameran ini menampilkan lebih dari 300 item, dan mencakup bagian baru yang didedikasikan untuk cerita rakyat dan elemen interaktif. | Pengunjungnya beragam, dengan perempuan yang mencapai 60% dari pengunjung (TP3T); nilai edukasi ditekankan, dan rasa malu dihindari. |
| 2020-sekarang | Mereka pindah ke lokasi baru di Hafnartorg, di mana ukurannya kini tiga kali lipat dan menambahkan restoran bertema dan pameran interaktif. | Pemulihan pascapandemi telah menyebabkan peningkatan jumlah pengunjung; sumbangan terus dikumpulkan, dengan tujuan memperoleh spesimen manusia yang lebih muda dan lebih lengkap. |
Linimasa ini mencerminkan transformasi museum dari koleksi khusus menjadi landmark budaya. Hal ini berkat kegigihan para pendiri dan keterbukaan masyarakat Islandia terhadap ilmu pengetahuan alam dan cerita rakyat. Perkembangan awal berjalan lambat karena penduduk setempat menganggap topik-topik ini "memalukan", tetapi peningkatan jumlah wisatawan setelah relokasi membuktikan potensi edukatifnya.
Secara rinci, Sigurður pada tahun 1974AkranesSaat menjabat sebagai kepala sekolah di kota tersebut, ia menerima hadiah dari seorang rekan di stasiun paus, yang memacu upayanya mengoleksi. Saat museum dibuka pada tahun 1997, ia telah memiliki 13 spesimen paus dan setengah dari spesimen mamalia darat Islandia. Setelah pindah ke Reykjavik pada tahun 2004, jumlah pengunjung berangsur-angsur meningkat, dan laporan media, seperti "Rough Guide to Iceland," menyoroti keunikannya yang unik namun memikat. Donasi spesimen manusia pada tahun 2011 menjadi titik balik. Sang donatur, Pall Arason, menganggap dirinya sebagai "legenda", tetapi spesimen-spesimen tersebut, karena penanganan yang tidak tepat, berubah menjadi warna cokelat keabu-abuan dan seperti acar; museum masih menganggapnya sebagai tonggak sejarah. Saat ini, Hjörtur terus memperluas koleksinya, dengan tujuan untuk mencakup spesimen manusia yang lebih lengkap.

Alasan dan pentingnya pembentukannya
Museum ini didirikan karena beberapa alasan. Pertama, penelitian ilmiah: ilmu falik, sebagai bidang interdisipliner, mencakup anatomi, biologi evolusi, dan antropologi budaya. Sigurður berharap dapat menyediakan wadah bagi orang-orang untuk membahas topik ini secara serius, alih-alih menganggapnya tabu. Pernyataan misi museum menekankan: "Memungkinkan individu melakukan penelitian ilmu falik secara terorganisir dan ilmiah."
Kedua, ada isu pelestarian budaya: cerita rakyat Islandia dipenuhi dengan makhluk-makhluk seperti peri dan troll, dan koleksi penis "tak kasat mata" mereka di museum ini terhubung dengan mitologi lokal. Alasan lainnya adalah edukasi publik, yang mendobrak stereotip gender. Menurut wawancara dengan Sigurður, para pengunjung perempuan 60% menyatakan bahwa motivasi mereka bukanlah vulgar, melainkan rasa ingin tahu dan pembelajaran. Terakhir, ada faktor ekonomi: sebagai objek wisata, museum ini menarik ribuan pengunjung, yang berkontribusi pada perekonomian Reykjavik, terutama terkait dengan wisata mengamati paus.

Apa yang bisa dilihat: Penjelasan rinci tentang pameran
Museum ini memiliki koleksi yang kaya, terbagi menjadi beberapa bagian untuk spesimen biologi, karya seni, dan cerita rakyat. Kategorisasi berikut akan membantu pembaca memahami "apa yang harus dilihat":
- Area spesimen biologisKoleksi inti terdiri dari lebih dari 300 benda dari 93 spesies mamalia. Benda terbesar yang dipamerkan adalah ujung penis paus biru (panjang 170 cm, berat 70 kg), sementara organ lengkapnya dapat mencapai panjang 5 m dan berat 450 kg, yang dikenal sebagai "Moby Dick Sejati". Benda terkecil adalah penis tulang hamster (2 mm, membutuhkan kaca pembesar untuk melihatnya). Benda lain yang dipamerkan termasuk penis beruang kutub, anjing laut, rubah, dan tikus. Terdapat empat spesimen manusia, termasuk spesimen berbentuk acar yang disumbangkan pada tahun 2011 dan jamur (seperti milik Jimi Hendrix). Semua benda diawetkan dalam formalin, dengan label ilmiah yang menunjukkan spesies dan detail anatomi.
- Area Seni dan KerajinanPameran ini menampilkan sekitar 350 benda turunan, seperti kap lampu skrotum sapi, patung falus, lukisan, dan karya seni yang berkaitan dengan musik. Pameran ini juga mencakup barang-barang unik yang disumbangkan dari seluruh dunia, seperti permainan papan dan karya desainer. Pameran ini memadukan humor dan kreativitas, menampilkan peran penis dalam sejarah seni.
- Daerah cerita rakyatPameran ini menampilkan 22 penis imajiner dari mitologi Islandia, termasuk peri, troll (tak kasat mata karena sifatnya yang legendaris), putri duyung, Beach Snarl (monster berkaki satu, berlengan satu, dan bermata satu), dan Wealthy Beach Rat (konon menyedot emas dari laut). Satu penis "Christmas Boy", yang ditemukan pada tahun 1985, disumbangkan oleh mantan wali kota Reykjavik. Pameran-pameran ini terhubung dengan budaya Islandia dan menambah nuansa misteri.

Apa yang harus dilakukan: Aktivitas dan interaksi
Museum tidak hanya menawarkan wisata alam; mereka juga menyediakan pengalaman interaktif, memberikan pengunjung sesuatu untuk "dimainkan":
- Pameran interaktifMuseum baru ini dilengkapi layar sentuh yang menjelaskan evolusi penis dan membandingkan berbagai spesies. Area ramah anak (gratis untuk anak di bawah 13 tahun) memperkenalkan biologi dengan cara yang edukatif.
- Restoran BertemaPhallic Bistro menawarkan wafel Belgia berbentuk falus, bir craft, dan hot dog. Menunya menampilkan humor, seperti "Whale Hot Dog", dan harganya terjangkau (sekitar 500-1000 ISK). Pengunjung dapat membaca buku tentang penis sambil menikmati hidangan.
- Toko suvenirMenjual ratusan suvenir, seperti gantungan kunci, kaos, buku, dan karya seni. Cocok untuk hadiah, harga mulai dari 1000 ISK.
- Acara KhususSesekali, kuliah (seperti "Penis dalam Sejarah Seni"), pameran seni, dan tur berpemandu (dalam bahasa Inggris/Islandia) juga diadakan. Kolaborasi sebelumnya mencakup pameran internasional, seperti yang berkaitan dengan festival Kanamara Matsuri di Jepang. Kunjungi situs web resmi untuk mengetahui jadwalnya guna meningkatkan nilai edukasi.
- spesimen biologisPameran ini mencakup semua mamalia Islandia (seperti anjing laut dan beruang kutub) dan spesies asing (seperti gajah dan unta). Pameran terbesar adalah ujung penis paus biru (170 cm, 70 kg), dan yang terkecil adalah penis tulang hamster (2 mm, perlu kaca pembesar). Spesimen manusia termasuk spesimen yang disumbangkan oleh Pall Arason pada tahun 2011, yang, meskipun berwarna cokelat keabu-abuan karena penanganan yang tidak tepat, masih memiliki nilai sejarah.
- Seni dan KerajinanKoleksi ini mencakup sekitar 350 karya turunan, seperti kap lampu berbentuk skrotum sapi, patung berbentuk penis, dan lukisan. Karya-karya ini memadukan humor dan kreativitas, menampilkan peran penis dalam sejarah seni.
- Daerah cerita rakyat: 22 penis imajiner, seperti peri, troll (tak terlihat), monster bergumam di pantai, dan tikus pantai yang kaya, terhubung dengan mitologi Islandia untuk menambah kesan misterius.

Makanan apa Kafe & Bistro Phallic
Terletak di dalam museum, Phallic Café & Bistro merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman pengunjung, terkenal dengan menu bertema humor dan suasananya yang santai. Didirikan pada tahun 2020 bertepatan dengan peresmian gedung baru, restoran ini menawarkan hidangan berbentuk falus dan minuman spesial, melengkapi gaya museum yang unik. Berikut ini ikhtisar detail tentang fitur, menu, dan ulasan pengunjung.
- Desain TemaRestoran ini bergaya cerah dan modern, dengan karya seni bertema penis dan slogan-slogan lucu di dinding, seperti "Ukuran tidak penting." Restoran ini memiliki sekitar 30 kursi, cocok untuk rombongan kecil maupun individu.
- Sorotan MenuMenu ini terinspirasi oleh penis dan menggunakan bahan-bahan lokal Islandia, yang menekankan kesenangan alih-alih vulgar. Harganya terjangkau, sekitar 500-1500 ISK (3,5-10 USD).
- SuasanaSantai dan ramah, ramah keluarga (orang tua disarankan untuk mengevaluasi). Pelayan sering bercanda dengan pengunjung untuk meningkatkan interaksi.

Hidangan dan minuman spesial
wafel Belgia falus
- menggambarkanWafel renyah berbentuk penis, disajikan dengan saus cokelat dan stroberi, atau krim kocok dan blueberry Islandia. Rasanya manis tapi tidak terlalu manis, dan tampilannya lucu.
- hargaSekitar 800 ISK (5,5 USD).
Seni Kopi dan Latte Kreatif
- menggambarkanBarista menciptakan seni latte yang terinspirasi oleh penis atau spesimen hewan, seperti paus atau penis manusia. Minuman populer antara lain latte dan cappuccino.
- hargaSekitar 600 ISK (4 USD).
Bir kerajinan khusus
- jenis:
- Bir Penis Ale IslandiaBir ringan yang menyegarkan dengan rasa jeruk.
- Dick JohnsonIPA kuat, kandungan alkohol 5.5%.
- Moby Dick Pale (Wh)AleTerinspirasi oleh paus biru, ia memiliki rasa malt yang kuat dengan aroma laut asin.
- hargaSekitar 1000 ISK (7 USD) per botol.
- sumberDisediakan oleh pabrik bir lokal Islandia (seperti Ölgerðin Egill Skallagrímsson), labelnya menampilkan desain lucu dengan penis kartun atau pola ikan paus.
Makanan Lainnya
Hot Dog PausBerdasarkan hot dog tradisional Islandia, disajikan dengan roti berbentuk falus dan diberi mustard dan bawang.
Kue berbentuk penisMakanan penutup mini, berbentuk seperti spesimen kecil, cocok untuk disandingkan dengan kopi.
hargaHot dog harganya sekitar 700 ISK, dan kue kering harganya sekitar 400 ISK.

Tiket
- Dewasa: 3500 ISK
- Lansia/Penyandang Disabilitas: 2500 ISK
- Anak-anak di bawah 13 tahun: Gratis
- Kartu Kota Reykjavik: Diskon 20%
- Tiket dapat dibeli secara online (GetYourGuide atau situs web resmi) untuk menghindari antrean. Panduan audio sudah termasuk.
alamat
Reykjastræti 4, 101 Reykjavík, Islandia.
Terletak di distrik pelabuhan Hafnartorg, dekat pelabuhan tua dan kedai hot dog Bæjarins Beztu Pylsur.
angkutan
- Bandara: Flybus (2000 ISK) Naik Flybus atau taksi ke pusat kota (45 menit, sekitar 2000 ISK)
- Di dalam kota: berjalan kaki, bus (stasiun Laugavegur), sepeda
- Parkir: Aplikasi Harpa, Kolaport, Parka/EasyPark direkomendasikan.
- Sewa mobil atau gunakan Uber.
Jam Operasional
Buka setiap hari pukul 10.00 hingga 19.00. Buka sepanjang tahun, kecuali Natal.
Selama musim puncak (Juni-Agustus), disarankan untuk datang lebih awal untuk menghindari keramaian di tengah hari.
Kisah dan pengalaman pengunjung
Ashley H (Florida, AS, Juli 2024)
Ashley H, seorang pengunjung dari Florida, mengunjungi museum tersebut pada Juli 2024 dan menggambarkannya sebagai "sangat lucu." Ia mengatakan bahwa meskipun pameran tersebut sebagian besar bersifat ilmiah dengan penjelasan yang detail, suasana keseluruhannya terasa ringan dan humoris. Ia secara khusus menyebutkan barang-barang unik di toko suvenir, seperti gantungan kunci berbentuk penis dan kaos, yang membuatnya membeli beberapa suvenir. Ia menganggapnya sebagai objek wisata yang "wajib dikunjungi", dan meskipun ia hanya menghabiskan sekitar 40 menit di sana, ia "sama sekali tidak kecewa." Kisah Ashley mencerminkan bagaimana museum menggunakan humor untuk menarik pengunjung yang mencari pengalaman yang ringan.

melsam63 (AS, Juni 2024)
melsam63, yang mengunjungi museum bersama anak-anak dewasanya, menggambarkan museum sebagai "unik dan menyenangkan." Awalnya ia ragu karena subjeknya yang sensitif, tetapi mendapati pameran tersebut pada dasarnya ilmiah dan bebas dari vulgar. Ia sangat menikmati panduan audio (hanya dalam bahasa Inggris), yang menceritakan kisah di balik spesimen, seperti proses pengumpulan penis paus biru. Ia juga menyebutkan bahwa papan nama di luar museum menghibur para pejalan kaki, menambah kenikmatan. Ia memesan wafel berbentuk penis di kafe, menganggapnya sebagai "kelanjutan sempurna dari humor museum." Kisah melsam63 menunjukkan bahwa museum ini cocok untuk keluarga (dengan anak-anak dewasa) dan memberikan keseimbangan yang baik antara edukasi dan hiburan.

IreneT2215 (Singapura, Juni 2024)
Irene dari Singapura menggambarkan museum ini "unik dan menarik." Ia sangat terkesan dengan keanekaragaman hayati yang dipamerkan, terutama yang berkisar dari penis hamster berukuran 2 mm hingga spesimen paus biru berukuran 170 cm. Ia yakin museum ini tidak hanya memamerkan keajaiban alam tetapi juga menawarkan perspektif budaya, seperti penis elf yang tak terlihat dari mitologi Islandia. Irene merekomendasikan kunjungan saat cuaca buruk sebagai pilihan ideal untuk aktivitas di dalam ruangan. Ulasannya menekankan nilai edukasi museum dan daya tariknya bagi pengunjung yang tertarik pada biologi atau budaya.

Emily R (Lokasi tidak diketahui, Juni 2024)
Emily R menggambarkan museum ini sebagai "Liar", dan menganggapnya "wajib dikunjungi." Ia menghabiskan 30-40 menit menjelajahi semua pameran, terutama tertarik pada penis "tak kasat mata" di bagian cerita rakyat, dan menganggap pameran-pameran ini menambah sentuhan unik pada budaya Islandia. Ia mencatat bahwa meskipun museum ini kecil, setiap pameran ditampilkan dengan sangat teliti, membuatnya tidak menyesal. Kisah Emily menunjukkan bahwa museum ini juga menarik bagi pengunjung yang hanya berkunjung sebentar, sehingga cocok untuk perjalanan singkat.
KevinFromBarcelona (Islandia, Juni 2024)
Kevin, seorang warga Reykjavik, menggambarkan museum itu "menyenangkan dan tak terduga." Awalnya ia mengira itu hanya lelucon, tetapi ternyata pameran tersebut menampilkan keanekaragaman hewan, seperti perbedaan ukuran penis di antara berbagai spesies paus. Ia sangat menikmati bir di restoran bertema tersebut, menyebutnya sebagai "pengalaman bar yang luar biasa." Kisah Kevin menunjukkan bahwa bahkan penduduk setempat pun terkejut dengan aspek ilmiah museum tersebut, yang mematahkan stereotip vulgar.
Rachel Mackay (blogger perjalanan, 2023)
Rachel Mackay membagikan eksplorasinya di museum tersebut di situs web perjalanan Blooloop, mencoba memahami "ketertarikan publik terhadap penis." Ia terkesan dengan presentasi ilmiah pameran tersebut, terutama kisah-kisah kontroversial di balik spesimen manusia (seperti donasi Pall Arason pada tahun 2011). Ia menyebutkan mendengar tawa dan desahan dari pengunjung lain selama kunjungannya, menunjukkan bahwa museum tersebut membangkitkan beragam emosi, mulai dari malu hingga kagum. Ia yakin museum tersebut berhasil mengubah topik tabu menjadi pengalaman edukatif, membuatnya semakin menghargai budaya terbuka Islandia. Kisah Rachel menyoroti bagaimana museum menantang norma-norma sosial.
Turis Inggris anonim (2025, laporan platform X)
Menurut sebuah unggahan di platform X pada Agustus 2025, seorang pria Inggris menjadi terkenal karena memiliki "penis terbesar di dunia" (37 cm), dan model penisnya dipamerkan di sebuah museum. Ia dilaporkan mematahkan lengannya saat mandi karena "alat" tersebut terlalu besar, sehingga menjadi bahan tertawaan. Meskipun kisah ini belum dikonfirmasi secara resmi, kisah ini menunjukkan bagaimana museum dapat memicu diskusi global dan meningkatkan popularitas melalui pameran-pameran unik. Pengunjung mungkin tertarik dengan rumor semacam itu dan mencari cerita di balik pameran tersebut.
Kepuasan pengunjung (TripAdvisor 2024):
| skor | Proporsi | Komentar representatif |
|---|---|---|
| 5 bintang | 50% | "Mendidik dan menyenangkan" (Irene) |
| 4 bintang | 32% | "Cepat tapi berharga" (Emily) |
| 3 bintang | 12% | "Menarik tapi kecil" (Anonim) |
| 2 bintang | 4% | "Tidak untuk semua orang" (Anonim) |
| 1 bintang | 2% | "Terlalu aneh" (Anonim) |
| “` |

Kesimpulan
Museum Penis Islandia adalah objek wisata unik yang memadukan sains, budaya, dan humor. Pengunjung sering menggambarkannya sebagai "aneh namun edukatif", sehingga cocok bagi mereka yang penasaran.
Saat merencanakan perjalanan Anda, disarankan untuk menggabungkannya dengan objek wisata terdekat seperti Gereja Hallgrímskirkja, membeli tiket terlebih dahulu, dan menikmati panduan audio serta restoran. Untuk informasi selengkapnya, silakan kunjungi phallus.is.
Bacaan Lebih Lanjut: